Kamis, 29 April 2010

Tunas



Hijaunya ladang bawang dan wortel menjadikan asri alam, senyum ramah sang mentari di ufuk timur menyambut setiap insan, santun sapa penduduk yang belum pernah sua kepada kami yang hanya meninggalkan jejak meninggalkan kesan mendalam hingga kini.

Hujan yang mengguyur pelan tadi malam menjadikan licin jalan setapak tempat kaki ini bepijak dan membuat setiap langkah penuh dengan perhitungan, terjalnya medan serta curamnya jurang tidak menjadikan asa kami sebagai pengagum ayat ayat semesta alam ini menciut, semilir angin bertiup semerbak membawa bau tanah yang khas, gemerisik suara dedaunan tertiup angin mengubah dahaga menjadi oase dalam belantara.

Perjalanan ini bukan yang pertama bagi kami namun kali ini sungguh terasa berat, mungkin karena ini kami lakukan setelah hampir sewindu kami tidak terlibat dalam kegiatan alam bebas seperti ini, rasa putus asa kerap menghampiri kami dan semua itu selalu dikalahkan dengan segenap rasa yang ada di lubuk hati untuk kembali menaklukan, bukan menaklukan alam tentunya, melainkan menaklukan rasa letih, haus dan egois masing masing.

Sekian jam kami lewati segala medan yang menghadang, hingga akhirnya kami tiba di sebuah tanah lapang yang luas dan di penuhi oleh savana serta pohon yang bunganya sering di sebut dengan nama " bunga abadi "

Sembah sujud kami haturkan kepada sang pencipta yang menghadirkan kenikmatan tersendiri di tempat indah ini. Hari sudah menjelang senja, keadaan berubah menjadi semakin dingin, setiap angin yang berhembus kerap menusuk kami yang sudah lelah, hal ini membuat kami lebih bergegas menemukan lokasi untuk kami jadikan rumah singgah malam itu.

Rimbunnya pohon menghalangi sinar mentari yang hendak mengahampiri kami pagi itu, bubur kacang hijau dan roti tawar cukup untuk mengganjal perut kami, belum hilang rasa letih kami namun matahari sudah mulai menjauh ke atas, perjalanan hanya tinggal beberapa meter di atas permukaan laut saja.

Minggu pagi 10 Mei 2009 kami jejakan langkah kami di ketinggian 2.958 meter di atas permukaan laut, senyum mengembang di wajah karena takjub oleh karya agung sang pemilik semesta ini, namun sayang halimun yang datang lebih awal sedikit menutupi pandangan. Beberapa saat kami melepas lelah dengan melontarkan tawa serta canda di pinggir jurang yang berujung kawah.







Perjalanan turun kami diawali dengan turunnya rintik hujan, sehingga kami tidak bisa cepat menuju bawah, dalam satu jam perjalanan turun kami di paksa beristirahat lagi karena adanya beberapa teman kami yang mengalami lecet dan cidera di kakinya, setelah beberapa saat kami mulai meluncur turun ke titik yang lebih rendah lagi, di situ kami melepas penat dengan membasuh kaki dan badan dengan air hangat yang berasal dari kawah.

Siang berganti petang, saya dan beberapa teman bergerak mendahului rekan rekan lain menuju pos pertama untuk menepati janji kami kepada mereka yang akan menjemput kami di titik yang sudah kita sepakati beberapa hari lalu.

Sesampainya di pos terendah, mulailah saya mencari tempat yang tepat untuk dijadikan titik temu kami semua, namun setelah sekian lama menunggu, hanya beberapa rekan yang menyusul, lalu diikuti kabar bahwa ada beberapa rekan yang mengalami sakit dan cedera kaki di beberapa ratus meter di atas, dengan cepat kami bentuk tim rescue yang sudah lebih lama beristirahat, dan kebetulan hanya saya sendiri yang sudah istirahat lama.

Gelap gulita dalam hutan belantara, berteman dengan suara serangga hutan yang selalu berteriak memecah sunyinya malam itu, sinar rembulan silih berganti dengan sinar senter yang mulai meredup. Setelah habis jembatan kayu buatan manusia yang menghilangkan kesan alami kawasan itu, saya menemukan rekan rekan yang sedang membopong rekan yang cidera, sebisanya saya bantu dengan membawa bawaan yang menyulitkan.

Dengan tenaga yang sudah mulai terkuras habis, pelan pelan kami meniti jalan menuju bawah, hingga hampir tengah malam kami berhasil mencapai mencapai pos terendah.

Banyak nya kejadian yang tidak kami kehendaki adalah kehendak sang kuasa, namun tidak membuat kami surut dalam melakukan penjelajahan lain bahkan tidak pula membuat kami bosan untuk menikmati keindahan yang sama.

1 komentar: